Dakwah...yg Indah.....!!!!
Diriwayatkan dari Sai'id bin Amir berkata." Telah bercerita kepada kami, Abu Ja'far : "Luqman Al-Habasy adalah seorang hamba milik seorang lelaki. Suatu ketika, dia dibawa ke pasar untuk di jual. Luqman bertanya kepada seorang lelaki yang berhasrat untuk membelinya: "Apa yang akan kamu lakukan terhadap diriku (setelah kamu beli nanti)?" "Kamu akan ku suruh melakukan itu dan ini," jawab calon pembeli. "Aku mohon kepadamu agar membatalkan niatmu untuk membeliku!" pinta Luqman.
Sikap ini selalu diperlihatkan oleh Luqman kepada para calon pembelinya hingga datanglah calon pembeli lainnya. "Apa yang hendak kamu lakukan terhadap diriku (setelah kamu membeliku nanti)?" kata Luqman. "Kamu akan ku beri tugas sebagai penjaga rumahku," jawab lelaki calon pembelinya. "Jika demikian, aku mau kamu beli!" kata Luqman.
Lelaki tersebut kemudian membayar dan mengajak Luqman pulang ke rumahnya. Majikan Luqman pada saat itu juga mempunyai tiga orang anak wanita yang menjadi pelacur di desa itu.
Pada suatu ketika, majikannya pergi ke kebun. Sebelum berangkat dia berpesan kepada Luqman : "Aku telah menyiapkan makanan di dalam kamarnya, sepeninggalanku kuncilah pintu dan kamu harus menjaga pintu ini. Dan janganlah sekali-kali kamu membuka pintunya sebelum aku kembali ke rumah!"
Tak lama kemudian ketiga puteri majikannya datang dan berkata kepada Luqman, "Bukalah pintu ini!" karena telah menerima pesan dari majikan, maka Luqman pun menolak untuk membukanya dan akhirnya ketiga gadis itu marah dan memukulnya.
Luqman kemudian membersihkan darah yang membasahi tubuhnya dan kembali berjaga di depan pintu . Ketika si majikan pulang, ia tetap merahasiakan perlaku ketiga puteri majikan terhadapnya.
Dalam kesempatan berikutnya, si majikan kembali ke kebunnya. Sebagaimana biasa, dia telah berpesan kepada Luqman, dan Luqman menjaga amanah yang telah diberikan oleh majikannya. Dan seperti peristiwa semalam, Luqman dicederai oleh tiga orang puteri majikannya karena beliau enggan membuka pintu seperti yang diiinginkan oleh wanita-wanita tersebut.
Melihat keteguhan hati Luqman, puteri sulung majikannya kemudian merasa simpati terhadap Luqman dan berkata: "Mengapa hamba Habsyi ini lebih mengutamakan ketaatan kepada Allah SWT dibanding aku? Demi Allah, aku akan bertaubat!" Dan puteri sulung majikan Luqman itupun bertaubat kepada Allah SWT.
Si bungsu berkata, "Mengapa hamba Habsyi dan kakak sulungku lebih mengutamakan taat kepada Allah SWT dibanding aku? Demi Allah, aku akan bertaubat" Demikianlah si bungsu akhirnya mengikut jejak kakak sulungnya dengan bertaubat kepada-Nya.
Setelah mengetahui bahawa kakak maupun adiknya telah bertaubat, puteri kedua majikan Luqman berkata "Mengapa dua orang saudaraku dan hamba Habasyi ini lebih mengutamakan taat kepada Allah SWT berbandingku? Demi Allah, aku akan bertaubat juga!" Akhirnya dia pun bertaubat.
Setelah ketiga puterinya yang bekerja sebagai wanita pelacur itu bertaubat, maka teman se"profesi"ya di desa berkata, "Mengapa budak Habsyi dan ketiga gadis si fulan itu lebih mengutamakan taat kepada Allah SWT dibanding kami?" Hal tersebut mendorong mereka untuk bertaubat sebagaimana rakannya sehingga jadilah mereka sebagai ahli ibadat di desa itu."
Demikianlah bahwa usaha dakwah bukan hanya melalui ucapan lisan tetapi juga melalui tindakan, atau amalan yang ditunjukkan oleh Luqman Al-Hakim dalam memegang teguh amanah yang sudah menjadi tugasnya. Sehingga fitrah seorang manusia untuk selalu beribadat kepada Tuhan menjadi kenyataan tatkala melihat seorang yang mampu menjalankan ibadah itu dengan baik…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar