Halaman

Minggu, 02 Oktober 2011

Bila Al Quran bisa Bicara

Waktu engkau masih kanak-kanak, kau laksana kawan sejatiku

Dengan wudhu’ aku kau sentuh dalam keadaan suci

Aku kau pegang, kau junjung dank au pelajari

Aku engkau baca dengan suara lirih ataupun keras setiap hari

Setelah usai engkaupun selalu menciumku mesra


Sekarang engakau telah dewasa

Nampaknya engkau sudah tidak berminat lagi padakau..

Apakah aku bacaan usang yang tinggal sejarah…

Menurutmu barangkali aku bacaan yang tidak menambah pengetahuanmu

Atau menurutmu aku hanya untuk anak kecil yang belajar mengaji saja?


Sekarang aku engkau simpan rapi sekali hingga kadang engkau lupa dimana menyimpannya

Aku sudah engkau anggap hanya sebagai perhiasan rumahmu

Kadangkala aku dijadikan mas kawin agar engkau dianggap bertaqwa

Atau aku kau buat penangkal untuk menakuti hantu dan syetan


Kini aku lebih banyak tersingkir, dibiarkan dalam kesendirian dalam kesepian

Diatas lemari, di dalam laci, aku engkau pendamkan


Dulu ….pagi-pagi…surah-surah yang ada padaku engkau baca beberapa halaman

Sore harinya aku kau baca beramai-ramai bersama temanmu di surau….


Sekarang …pagi-pagi sambil minum kopi…engkau baca Koran pagi atau nonton berita TV

Waktu senggang…engkau sempatkan membaca buku karangan manusia

Sedangkan aku yang berisi ayat-ayat yang datang dari Allah Yang Maha Perkasa

Engkau campakkan, engkau abaikan dan engkau lupakan…


Waktu berangkat kerjapun kadang engkau lupa baca pembuka surahku (Basmalah)

Diperjalanan engkau lebih asyik menikmati musik duniawi

Tidak ada kaset yang berisi ayat Allah yang terdapat padaku di laci mobilmu

Sepanjang perjalanan radiomu selalu tertuju ke stasiun radiio favoritmu

Aku tahu kalau itu bukan Stasiun radio yang senantiasa melantunkan ayatku

Di meja kerjamu tidak ada aku untuk kau baca sebelum kau mulai kerja

Di komputermu pun kau putar musik favoritmu

Jarang sekali engkau putar ayat-ayatku melantun

E-mail temanmu yang ada ayat-ayatkupun kadang kau abaikan

Engkau terlalu sibuk dengan urusan duniamu


Benarlah dugaanku bahwa engkau kini sudah benar-benar melupakanku

Bila malam tiba engkau tahan nongkrong berjam-jam di depan TV
menonton pertandingan liga Italia, musik atau film dan Sinetron Laga

Di depan computer berjam-jam engkau betah duduk

Hanya sekedar membaca berita murahan dan gambar sampah


Waktupun cepat berlalu,..aku menjadi semakin kusam dalam lemari

Mengumpul debu dilapisi abu dan mungkin dimakan kutu


Seingatku hanya awal Ramadhan engka u membacaku kembali

Itupun hanya beberapa lembar dariku

Dengan suara dan lafadz yang tidak semerdu dulu

Engkaupun kini terbata-bata dan kurang lancar lagi setiap membacaku


Apakah Koran , TV, radio, komputer dapat memberimu pertolongan?

Bila engkau dikubur sendirian menunggu sampai kiamat tiba

Saat engkau akan diperiksa oleh para malaikat suruhanNya?


Hanya dengan ayat-ayat Allah yang ada padaku engkau dapat selamat melaluinya

Sekarang engkau begitu enteng membuang waktumu….

Setiap saat berlalu….kuranglah jatah umurmu….

Dan akhirnya kubur senantiasa menunggu kedatanganmu…..


Engkau bias kembali kepada Tuhanmu sewaktu-waktu


Apabila malaikat maut mengetuk pintu rumahmu

Bila aku engkau baca selalu dan engkau hayati….

Di kuburmu nanti….

Aku akan datang sebagai pemuda gagah nan tampan

Yang akan membantu engkau membela diri


Bukan Koran yang engkau baca yang akan membantumu dari perjalanan di alam akhirat

Tapi akulah “Qur’an” kitab sucimu

Yang senantiasa setia menemani dan melindungimu


Peganglah aku lagi …bacalah aku lagi setiap hari

Karena ayat-ayat yang ada padaku adalah ayat suci

Yang berasal dari Allah, Tuhan Yang Maha Mengetahui

Yang disampaikan oleh Jibril kepada Muhammad Rasulullah


Keluarkanlah segera aku dari lemari atau lacimu…

Jangan lupa bawa kaset yang ada ayatku dalam laci mobilmu


Letakkan aku selalu di depan meja kerjamu

Agar engkau senantiasa mengingata Tuhanmu


Sentuhilah aku kembali…

Baca dan pelajari lagi aku…

Setiap datangnya pagi dan sore hari

Seperti dulu…. Dulu sekali

Waktu engkau masih kecil, lugu dan polos….

Di surau kecil kampungmu yang damai


Jangan aku engkau biarkan sendiri….

Dalam bisu dan sepi…

Maha benar Allah, yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana

Tidak ada komentar: